Rumah Sutera Alam Pusatnya Pembuatan Benang dan Kain Sutra Siap Pakai hingga Budidaya Ulat
Heibogor.com – Rumah Sutera Alam yang berlokasi di Jalan Ciapus Raya, Kampung Pasireurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor menjadi sebuah tempat wisata edukasi yang menawarkan edukasi tentang bagaimana proses pembuatan benang dan kain sutra hingga siap pakai. Termasuk cara budidaya ulat Bombyx Mori si penghasil sutra.
Nah, jika Anda tertarik Anda bisa berkunjung ke dalam kompleks seluas kurang lebih 4 hektar, di mana pengunjung akan diajak berkeliling kelima area dengan didampingi oleh seorang pemandu. Penanggungjawab Rumah Sutera Alam, Yan Kusmayandi menyampaikan, Rumah Sutera Alam buka dari Senin hingga Sabtu dari jam 08:00 hingga jam 16:00 WIB dengan tiket masuk seharga Rp25 ribu. Bagi pengunjung yang ingin ke sini secara rombongan, bisa melakukan reservasi terlebih dahulu jauh-jauh hari.
“Rumah Sutera Alam sudah berdiri sejak 2001 namun hanya fokus di budidaya ulat. Kemudian di 2003 membuat pabrik pemintalan benang. Setahun kemudian di 2004 membuat tempat penenunan. Dan baru di 2006 dibuka untuk umum sebagai tempat wisata edukasi tentang sutera. Kita juga pernah dikunjungi ibu negara dari Presiden Ceko tahun 2021,” paparnya.
Area pertama, ada kebun Murbei. Kebun Murbei terletak di halaman paling belakang. Sejauh mata memandang terlihat perdu hijau setinggi pinggang orang dewasa. Di lahan ini, ditanam 4 jenis pohon murbei. Masing-masing dari jenis Lembang, Multicaulis, Canva dan Katayana. Keempat jenis murbei tersebut berbeda bentuk daunnya. Daun murbei muda adalah pakan ulat sutra.
Sedangkan daun yang lebih tua tak disukai ulat tetapi masih bisa dimanfaatkan untuk konsumsi manusia. Umumnya ditumis atau dilalap. Produk sampingan kebun murbei pun bernilai ekonomi. Katanya murbei banyak mengandung vitamin dan zat bermanfaat lainya. Daun murbei pun bisa dibuat teh dan buah murbei juga bisa dimakan.
Area kedua, tempat budidaya ulat sutra jenis Bombyx mori yang ditempatkan di sebuah ruangan tertutup dan steril. Karena ulat sutra ini sensitif sekali, gampang mati. Makanya pintu ruangan harus selalu ditutup. Rumah ulat pun selalu harus bersih dan disemprot dengan desinfektan. Rumah Ulat Sutera membeli telur ulat dari Kesatuan Pengusahaan Sutra Alam (KPSA) Soppeng di Sulawesi Selatan. Yang diizinkan menangkar ulat sutra di Indonesia hanya di Soppeng dan di Semarang. Izin diberikan oleh Kementerian Kehutanan.
Telur yang dibeli dalam 1 box kecil berjumlah 25.000 butir telur. Telur ulat ukurannya sangat kecil, mungkin seukuran biji bayam. Setelah telur menetas, ulat sutra kecil diberi pakan daun murbei 4 kali sehari. Waktu pemberiannya pun teratur jam 7, 11, 15 dan 16. Setelah kurang lebih satu bulan ulat akan mulai membuat kepompong atau cocon.
Dibutuhkan waktu 3 hari untuk ulat membungkus diri menjadi kepompong. Dalam kepompong ulat mengalami metamorfose alias perubahan bentuk menjadi pupa. Bila proses berlanjut pupa kelak akan menjadi kupu-kupu. Satu minggu kemudian cocon siap dipanen. Cocon siap panen berbentuk oval berwarna putih cemerlang. Cocon dibersihkan dahulu satu per satu. Jika ada yang rusak atau bolong akan disisihkan. Kemudian dibuat menjadi gantungan kunci setelah pupa dikeluarkan.
Area ketiga, ruang raw silk yaitu ruang pemintalan cocon menjadi benang. Di ruangan ini cocon direbus untuk menghilangkan zat pelekatnya. Lalu ujung serat cocon dikaitkan pada mesin pemintal. Pupa di dalam cocon bisa dibuat lauk. Jadi tak ada yang mubazir. Walau sempat terbersit rasa kasihan pada si pupa yang tak bisa menjadi kupu-kupu. Tetapi sebagi kupu-kupu pun hidupnya tak akan lama.
Benang sutra yang telah selesai dipintal sudah bisa dijual. Harganya Rp 1.000.0000 sampai Rp 1.200.000 per kilogram. Pak Yan memberi contoh perbandingan produk benang sutra Indonesia dengan Thailand. Perbedaan terjadi karena karena jenis ulat sutra yang dipakai tak sama. Sutra produk lokal berwarna putih. Sedangkan sutra asal Thailand berwarna kuning. Dahulu Rumah Sutera sempat memelihara ulat sutra dari Thailand, tetapi kini tidak lagi.
Area keempat, ruang tenun kain sutra. Di ruang tenun ada beberapa buah alat tenun bukan mesin (ATBM). Dengan alat ini benang sutra akan ditenun menjadi kain.
Area kelima, galeri Sutra Alam. Produk akhir sutra dan produk sampingan dijual di galeri. Di sini bisa dilihat dan dibeli kain sutra polos warna warni atau yang telah dibatik. Bentuknya berupa sarung, syal atau produk siap pakai berupa blus dan kebaya. Untuk pembatikan kain-kain ini dikirim ke Cirebon. Produk sampingan pun disediakan di sini. Ada teh daun murbei, gantungan kunci dari cocon yang telah dikeluarkan pupanya, hingga cocon untuk masker.