Perayaan “Dewa Perang” Kwan Kong Lambang Kesetiaan dan Kejujuran Masyarakat Tionghoa
Heibogor.com – Perayaan Sejit YM Kongco Kwan Kong atau perayaan untuk Dewa Kwan Kong (panglima perang pembela kebenaran) di Vihara Dhanagun, Bogor pada Jumat (22/7/22) berlangsung meriah dengan adanya sejumlah hiburan dan bazar.
Perayaan Sejit dimulai pukul 15:30 sore hingga 20:30 malam yang diawali dengan acara cooking class bersama Danabrata. Dilanjut dengan upacara sembahyang serta pembacaan sutra suci Kongco Kwan Kong kemudian ditutup dengan Gan Bei (bersulang bersama).
Setelah magrib acara dilanjut dengan atraksi Kie Lin dan gerak silat PGB Bangau Putih. Usai itu, disambung dengan ritual Tangsin dan Khitang. Sebelum acara berakhir ada juga penampilan liong dan barongsai dan pertunjukan musik dari Oma Ceria.
Dari data yang dihimpun, perayaan Sejit biasa dirayakan masyarakat Tionghoa yang beragama Budha di seluruh dunia setiap tanggal 1 bulan tujuh. Dewa Kwan Kong sendiri adalah panglima perang yang hidup mengarungi tiga zaman kerajaan China dari tahun 160 hingga 220 Masehi.
Beliau dipuja karena kesetiaan dan kejujuran, sebagai lambing atau teladan sifat ksatria sejati yang selalu menempati janji dan setia pada sumpahnya. Oleh sebab itu, Kwan Kong merupakan dewa yang paling banyak dipuja di kalangan masyarakat. Di samping kelenteng-kelenteng yang secara khusus memujanya.
Di samping dipuja sebagai lambang kesetiaan dan kejujuran, Kwan Kong juga dipuja sebagai Dewa Pelindung Perdagangan, Dewa Pelindung Kesusastraan, dan Dewa Pelindung rakyat dari malapetaka peperangan yang mengerikan. Di negara-negara barat, Dewa Kwan Kong dikenal “Tao God of War”.
Sebutan ini berasal dari fakta bahwa Dewa Kwan Kong adalah jenderal militer yang paling terkenal di sepanjang sejarah Tiongkok. Julukan “Dewa Perang” sebagai umumnya dikenal dan dialamatkan kepada Kwan Kong, diartikan sebagai dewa yang bertugas untuk menghindarkan peperangan dan segala akibatnya yang menyengsarakan rakyat, sesuai dengan wataknya yang budiman.
