
Canggih!KWT ASRI Tinggal Klik Aplikasi di Ponsel Tanaman Langsung Tersiram Otomatis
Heibogor.com – Semakin canggih dan berkembangnya teknologi untuk pertanian membuat petani masa kini mulai mengikuti arus kemajuan teknologi untuk mengolah dan mengembangkan pertaniannya.
Salah satu teknologi tepat guna yang kini mulai diterapkan oleh para petani adalah teknologi penyiraman pada tanaman yang dapat dikontrol dari jauh dengan menggunakan ponsel pintar seperti android atau handphone. Kelompok Wanita Tani (KWT) ASRI Griya Wana Karya Permai (GWKP) di Kelurahan Bubulak, sudah merasakan manfaat teknologi tersebut. Mereka tidak perlu repot-repot lagi menyiram tanaman. Tinggal klik aplikasi di handphone, tanaman secara otomatis tersiram bahkan untuk takaran penyiraman pun lebih tepat sesuai dosis pertumbuhan tanaman.
Salah satu pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ASRI di bidang IT, Mohammad Nuryanto (60) mengatakan, untuk mengikuti kemajuan zaman, petani harus bisa mengikuti perkembangan teknologi khususnya teknologi penyiraman pada tanaman. Adanya teknologi pertanian ini tentunya sangat membantu petani dalam hal efisiensi waktu dan tenaga.
Ia menjelaskan, alat-alat yang digunakan untuk penyiraman tanaman dengan menggunakan handphone yakni sprinkler, jaringan perpipaan, toren air, seperangkat mesin pompa lengkap dengan IoT (internet of things) untuk monitoring dan penyiraman lahan pertanian berikut modem untuk jaringan internet.
“Alat ini, masih menggunakan remote. Artinya masih ada bantuan tangan manusia. Jadi, pengendalian jarak jauh masih belum sepenuhnya otomatis. Tapi nanti saya akan tambahkan agar bisa otomatis,” kata pria yang juga pengurus pos layanan teknologi (Posyantek) di Bogor Barat ini, saat ditemui di KWT ASRI GWKP Kelurahan Bubulak, Jumat (18/2/22).
Bantuan alat IoT (internet of things) ini, sambung Nuryanto, fungsinya memonitor kondisi kelembaban udara, suhu udara, intensitas cahaya, kelembaban tanah, pH tanah, dan suhu tanah. Itu semua bisa dimonitor melalui android maupun Pc.
“Karena alat ini hanya bisa untuk penyiraman saja, rencananya nanti akan saya tambahkan alat untuk pengontrolan pH tanah. Jadi, sistemnya injeksi pada pipanya. Jika pH tanahnya rendah kita bisa injeksi dengan menaikkan pH-nya. Begitupun sebaliknya jika pH tanahnya tinggi kita injeksi dengan pH yang rendah. Jadi semacam infus,” terangnya.
Ia meneruskan, di atas lahan seluas 900 m2 yang sudah dikelola dari 1300 m2, baru ada 4 sprinkler yang terpasang dari 6 yang direncanakan. Metode ini baru dua minggu diterapkan. Untuk penyiraman dilakukan tiga sampai empat kali dalam sehari jika cuaca terik dengan durasi lama penyiraman selama satu jam.
“Dengan begini kelebihannya tanah menjadi subur karena tanah ini awalnya dikerjakan dan ketergantungan dengan bahan kimia seperti pestisida atau segala macamnya. Dari itu, mikroorganisme yang terdapat dalam tanah terpengaruh dan menjadi mati. Ini yang kita hidupkan lagi. Kita ubah menjadi secara alami atau organik. Jadi, kita harus menormalkan dulu kondisi tanahnya,” papar Nuryanto.