Bima Yakinkan Warga Pulo Geulis Tak Digusur Soal Penataan Kawasan Wisata

Heibogor.com – Wali Kota Bogor, Bima Arya memastikan informasi terkait penggusuran rumah di kawasan Pulo Geulis tidak benar. Bima Arya meminta agar isu penggusuran warga dihentikan karena proses penataan Pulo Geulis baru sebatas perencanaan. Hal tersebut disampaikan Bima saat melakukan pertemuan dengan warga Kampung Pulo Geulis di Aula Kelurahan Babakan Pasar, Kota Bogor pada Selasa (14/5/19) kemarin.

Terkait isu penggusuran yang berembus, Bima mengaku tak paham dari mana isu tersebut bergulir. Pasalnya, sejauh ini Pemerintah Kota Bogor tidak pernah menyatakan akan ada penggusuran dalam program penataan Pulo Geulis. Untuk meyakinkan warga bahwa tidak akan menggusur, Bima pun menyatakan siap membuat kontrak politik dengan warga.

“Saya minta isu penggusuran ini distop, saya jamin tidak akan ada penggusuran. Proses penataan ini, pasti akan melibatkan warga, dan ini baru sebatas perencanaan. Desainnya pun belum ada. Karena ini untuk warga pastinya kita akan mendengarkan warga inginnya seperti apa dan setiap keberatan warga pasti kita dengar. Pemkot Bogor tidak akan memaksa,” terangnya.

Rencana penataan Pulo Geulis, lanjut Bima, karena Pulo Geulis merupakan satu kawasan yang memiliki satu kelebihan satu keistimewaan yang tidak ada di daerah lain. Sejarah Pulo Geulis juga luar biasa, bagaimana warga di sini sangat berdampingan dan alamnya juga indah.

“Kita ingin memaksimalkan potensi yang ada. Karena itu, perlu proses perencanaan yang matang dan perencanaan itu tidak bisa sendiri. Kita perlu banyak masukan, baik dari warga maupun pihak ketiga dari luar,” ucap Bima.

Penataan Pulo Geulis lebih kepada dua hal, sambung Bima. Pertama, peningkatan kualitas hidup warga seperti peningkatan sarana dan prasarana ligkungan, jalan setapaknya, termasuk pembuangan sampah dan mandi cuci kakus (MCK). Kedua, manusianya seperti pemberdayaan UMKM, permodalan dan akses usaha.

Perencanaan itu, bekerjasama dengan  Politeknik Negeri Jakarta yang akan membantu dari konsep penataan, dan kedua dengan Grup Panorama yang diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan masyarakat Pulo Geulis. Sementara itu, Ketua RW 04 kampung Pulo Geulis, Hamzah mengatakan, isu penggusuran tersebut berembus tatkala Pemerintah Kota Bogor menandatangani notakesepahaman dengan pihak ketiga untuk menata Pulo Geulis tanpa sepengetahuan warga.

“Ada berita tentang penataan, jadi  trauma takut kejadian gusur menggusur.  Kami sendiri tidak tahu, penataan apa yang akan dilakukan. Karena pemerintah Kota Bogor tidak melakukan koordinasi dengan warga atas rencana tersebut. Warga yang enggak tahu apa-apa jadi bertanya ke saya. Kami hanya ingin memastikan janji Pak Wali Kota, tidak akan menggusur Pulo Geulis,” ungkapnya.

Sebelumnya, diberitakan sejumlah perwakilan warga Pulo Geulis, Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (13/5/219), melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor Shahlan Rasyidi.

Kedatangan mereka ingin menanyakan perihal penataan Kampung Pulo Geulis oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dengan pihak ketiga sebagai destinasi wisata. Sebab, informasi yang beredar di kalangan warga bahwa mereka tidak dilibatkan.

“Penandatanganan kerjasama dengan pihak ketiga itu warga Pulo Geulis tidak diberitahu sama sekali. Undangan yang ada kepada pengurus dan tokoh masyarakat hanya buka puasa bersama,” kata Hamzah.

Menanggapi pernyataan warga, Kepala Disparbud Shahlan Rasyidi mengungkapkan, bahwa pihaknya pun tidak dilibatkan dalam kerjasama yang ditandatangani antara Pemkot Bogor dengan pihak ketiga dalam rencana penataan Kampung Wisata Pulo Geulis. “Terkait dengan rencana penataan yang sudah ditandatangani Pemkot Bogor dengan pihak ketiga beberapa waktu lalu, kami belum pernah dilibatkan terkait perencanaan tersebut,” ujarnya.

Meskipun, kata Shahlan, saat penandatanganan kerjasama yang telah dilakukan 7 Mei lalu itu Disparbud diwakili Kepala Bidang. Namun, tuturnya, secara keterlibatan perencanaan tersebut Disparbud belum dilibatkan seperti jika nantinya Pulo Geulis akan seperti apa dan akan bagaimana belum mengetahui secara persis.