Heibogor.com – Kepolisian Resor (Polres) Bogor Kota menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan seorang bayi bernama Muhammad Arga (1,7 bulan) dengan tersangka Rio Raharja (26) di Polres Bogor Kota, Jalan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (12/04/16).
Dalam rekonstruksi yang dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bogor Kota AKP Indra Maulana tersebut, pelaku memperagakan 19 adegan sesuai pengakuannya.
AKP Indra Maulana mengatakan pihaknya sudah melakukan rekonstruksi ulang dengan menghadirkan pelaku dan saksi dari kasus pembunuhan tersebut. “Ada sebanyak 19 adegan dilakukan oleh pelaku tanpa perbedaan dengan keterangan sebelumnya,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan dari hasil rekonstruksi oleh tersangka telah diketahui bahwa korban tewas sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM). Tersangka juga mengaku sempat mencubit, menggigit, dan mengguncang tubuh korban sehingga menyebabkan gangguan pernafasan.
“Untuk dugaan perencanaan pembunuhan kami belum mengetahuinya, namun pelaku awalnya mengajak korban bermain dan melakukan tindakan yang berlebihan saat korban menangis,” ujar AKP Indra Maulana. Tersangka dijerat pasal 80 ayat (1) Undang-Undang (UU) nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara. Kini tersangka tengah diamankan di Polres Bogor Kota.
Sebelumnya, korban Muhammad Arga dijemput seseorang bernama Ririn yang diketahui rekan kerja dari ibu korban Delima Agustini (20) untuk dibawa ke rumah majikannya di Cilendek, Pabuaran, Kota Bogor, Sabtu (19/03/16) lalu. Setibanya ibu korban di tempat kerja, Arga tengah dibawa main anak majikannya ke luar rumah. Hingga pada akhirnya, Delima mendapat kabar jika Arga sudah berada di RSMM dalam keadaan tidak bernyawa.
Karena merasakan kejanggalan, Delima pun kemudian melaporkan kasus kematian anaknya ini ke Polres Bogor Kota. Petugas kepolisian lalu segera melakukan pembongkaran terhadap makam korban di Kelurahan Cilendek Timur, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Sabtu (26/03/16) lalu dan dilakukan secara tertutup serta mendapatkan pengawalan yang cukup ketat.
